Sabtu, 10 Oktober 2009

^_^ KOTOR ^_^

Assalamu’alaikum….
Dimulai dengan bismillah

Hmmm…kotor? Ne… kata yang tidak asing lagi bagi orang-orang seluruh dunia? Tapi disayangkan, kata ini pada orang-orang didunia tidak suka. Kenapa ya….??? Pa kata ini sangat sukar? Tidak juga…, truz kenapa? Terlalu panjang? Nggak juga, itu kan kata yang sangat mudah diingat. Kata ini Cuma terdiri dari 5 huruf, K-O-T-O-R. Iya kan? Betul…3x

Jadi…jadi apa dunk? Bingung deh…jadi bingung. Dipikir dulu ya…bentar ya, ahahah…pa ini ide bagus, gimana kalo kita cari tahu pake kamus Bahasa Indonesia. Ide yang bagus dan mantap kan! Ayo mulai mencarinya…ayo antum semua mari kita cari, ato kita cari melalui internet…itu juga bagus…kita buat kenapa ya…insan didunia tidak menyukainya.oke kita mulai mencari…lets go.

Lagi menunggu jawaban dari plend semuanya. Enaknya ngapain ya…? Hey ukhti kenapa tidak mencari juga? Opppsss…afwan, emanglah ana ini TB(tinggal bersih) za maunya. Hehehe…iya ana cari deh. Stopp…tunggu dulu yar ana jawab sendiri, kenapa ya orang-orang seluruh dunia tidak suka? Ana tahu. Kata KOTOR ini ana bisa artikan, kotor itu diartikan tidak bersih, cemar, jorok, menjijikan. Ohhh…pantasin za orang-orang pada tidak suka. Itu toh jawabannya.

Ehh…ana dapat ide nih! Dengan kata KOTOR ini, bisa jadi sebuah pelajaran buat kita semua. Buat menyadarkan kita semua. Yang selama ini yang kita tidak sadari makna dari kata KOTOR ini. Tahu gak plend-plend ana semua? Begini plend.

Plend semua pasti punya baju! Iya kan. Ya iya la. Kalo tidak punya baju, pa yang kita kenakan untuk menutup aurat kita ini? Pasti punya barang-barang yang disenangi, yang dimiliki dari hasil jerih payah kita! Ya iya la. Pasti punya rumah! So…pasti. Jadi kalo gak punya, mau dimana tinggal tempat berteduh dari terik matahari dan hujan. Ohhh iya plend…tapi coba ana kotorin rumah plend semua…pasti plend marah, ato rumah plend kotor, pasti plend gak tenang memandangnya. Truz plend pasti bersihin rumah. Iya kan!

Truz da lagi plend, kita lagi mau memakai baju yang baru. Tiba-tiba mata ini tertuju disebuah titik berwarna pa za, berupa noda yang menjijikan. Pasti kita semua tak mau memakai, tunggu dicuci dulu. Iya kan!

Contoh yang lain lagi misalnya barang-barang yang kita senangi ato yang kita miliki. Andainya tu barang kotor. Pasti kita semua tidak mau lagi memiliknya, ato kita bersihkan dulu. Kenapa begitu ya….

Pa yang dapat dipelajari, ada koq pelajaran dari semua itu. Tu kan barang-barang yang kita miliki. Barang-barang tu kan kotor, sebelum dibersihakan pasti kita gak mau mengenakannya seperti baju, ato tidak mau memilikinya lagi.

Tapi INGAT….! Kenapa hati kita ini kalo kotor dan jorok, kenapa gak langsung kita bersihkan? Seperti barang-barang yang kita miliki. Kenapa mesti barang-barang yang kita miliki ini mesti yang didahulukan? Pa gak sepantasnya yang dahulu itu hati kita ini. Yang penuh dengan kotoran-kotoran yang sangat menjijikan, penuh dengan kemaksiatan, dan niat yang tidak baik. Ihhh….JOROK BANGET. Betul gak?

Kenapa hati ini gak kita perlakukan seperti barang-barang yang kita miliki. Yang kita dahulukan untuk dibersihkan dari unek-unek yang tidak baik. Kalo hati kita bersih, pasti perasaan kita senang dan sejuk dan orang-orang yang menilai sangat senang. Andainya baju kita bersih, gimana perasaan kita?

AYO….AYO…LETS GO bergerak untuk bersihkan hati kita ini, dari pa za yang akan bisa menodainya. Jangan sampai ada setitik noda ya. Dalam bentuk apapun. Tapi pake pa ya kita membersihkan biar kinjlong kembali seperti bayi yang baru lahir. Plend tahu semua kan, kalo bersihkan baju pake pa? pasti pake deterjen ato pemutih bagi baju yang putih. Kalo hati kita ini biar putih dan jernih yang bisa membersihkannya adalah DENGAN KEMBALI KEPADA YANG SANG PENCIPTA. Dengan beriman kepada-Nya. Yang lebih jelas Iman Kepada ALLAH.

Coba kita belajar dari kata KOTOR ini. Ohh…tahu gak lagu Aa Gym yang judulnya, Jagalah Hati.
Jagalah hati, jangan kau nodai
Jagalah hati, lentera hidup ini
Gimana tu plend Aa Gym za menyeruh kita bersihkan hati, kembalikan putih dan jernih. Cuma satu titik yang ada di hati, yaitu ALLAH SWT.

Ada satu yang dapat bisa kita pelajari lagi, untuk memperjelas semuanya. Coba dari sebuah buku, kita semua pasti punya buku, pa warna buku tu? Pasti putih kan. Pa guna buku tersebut, pasti untuk nulis! Benar kan. Buku itu untuk nulis yang kita telah pelajari, pasti itu ilmu. Andaikan ini kita nulis dengan senangnya tiba ada yang menghalangi kita nulis. Langsung kita marah dan membersihkannya. Kenapa hati ini sudah putih bersih, diisi dengan kalimat-kalimat yang mulia, senandung-senandung untuk-Nya. Truz terkotori, kenapa mesti menunudanya untuk membersihkannya. Kalo ditunda-tunda untuk membersihkan, makin lama tu kotoran pasti membesar. Jangan pernah menunda-nundanya ya…..

Mari….ayo cepat kerjakan untuk membersihkannya…hati itu sangat berharga dari pada barang yang kita miliki. Bersihkan…ayo bersihkan. Lakukan segera.
Semoga pa yang ana terangkan ini, kita semua memdapatkan ibrohnya. Dan sebagai untuk merenungkan yang selama ini kita perbuat.

Wassalam….
Read More...

Sabtu, 03 Oktober 2009

8 Hal Yang Perlu di Perhatikan Muslimah

kebanyakan saudari muslimah secara tidak sadar atau karena belum tahu hukumnya dalam islam, melakukan hal-hal yang tidak sesuai syariat islam. Hal-hal yang dilarang keras bahkan pelakunya diancam siksaan yang pedih. Padahal Allah sudah memberikan tuntunan dan peringatan serta balasan atas perbuatan yang dilakukan.

1. Kewajiban memakai Jilbab
Masih saja ada yang menanyakan(menyangsikan) kewajiban berjilbab. Padahal dasar hukumnya sudah jelas yaitu:
* Surat Al-Ahzab ayat 59 (33:59)

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan hijab keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebihi mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


* Surat An-Nuur: ayat 31 (24:31)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasanny, kecuali yang biasa tampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putri mereka atau putra-putri suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau buda-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang beriman supaya kamu beruntung ”

“(Ini adalah) satu surat yang kami turunkan dan kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya”. (An-Nuur:1)

Ayat pertama Surat An-Nuur yang mendahului ayat-ayat yang lain. Yang berarti hukum-hukum yang berada di surat itu wajib hukumnya.

* Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya:
“Janganlah kaum wanita menampakkan sedikitpun dari perhiasan mereka kepada pria-pria ajnabi (yang bukan mahram/halal nikah), kecuali yang tidak mungkin disembunyikan.”

* Ibnu Masud berkata : Misalnya selendang dan kain lainnya. “Maksudnya adalah kain kudung yang biasa dikenakan oleh wanita Arab di atas pakaiannya serat bagian bawah pakiannya yang tampak, maka itu bukan dosa baginya, karena tidak mungkin disembunyikan.”

* Al-Qurthubi berkata: Pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah shalallohu 'alahi wa sallam sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya :
“Wahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini.” Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Semoga Allah memberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya.”

* Juga berdasarkan sabda Nabi shalallohu 'alahi wa sallam:
“Ada tida golongan yang tidak akan ditanya yaitu, seorang laki-laki yang meninggalkan jamaah kaum muslimin dan mendurhakai imamnya (penguasa) serta meninggal dalam keadaan durhaka, seorang budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri (dari tuannya) lalu ia mati, serta seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya, padahal suaminya telah mencukupi keperluan duniawinya, namun setelah itu ia bertabarruj. Ketiganya itu tidak akan ditanya.” (Ahmad VI/19; Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad).
Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat laki-laki. (Fathul Bayan VII/19).

Masihkah menyangsikan kewajiban mamakai Jilbab?

2. Menggunjing, Gosip = Ghibah
Maaf saudari muslimah, ini juga sangat2 sering dilakukan tanpa sadar. Begitu saja terjadi dan tiak terasa bahwa itu salah satu dosa, karena begitu biasanya. Definisi ghibah dapat kita lihat dalam hadits Rasulullah berikut ini:

“Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci.” Si penanya kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu bila apa yang diceritakan itu benar ada padanya ?” Rasulullah menjawab, “kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak benar, berarti engkau telah berbuat buhtan (mengada-ada).” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad).

Berdasarkan hadits di atas telah jelas bahwa definisi ghibah yaitu menceritakan tentang diri saudara kita sesuatu yang ia benci meskipun hal itu benar. Ini berarti kita menceritakan dan menyebarluaskan keburukan dan aib saudara kita kepada orang lain. Allah sangat membenci perbuatan ini dan mengibaratkan pelaku ghibah seperti seseorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Allah berfirman:

” Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

3. Menjaga Suara
Suara empuk dan tawa canda seorang wanita terlalu sering kita dengarkan di sekitar kita, baik secara langsung atau lewat radio dan televisi. Terlebih lagi bila wanita itu berprofesi sebagai penyiar atau MC karena memang termasuk modal utamanya adalah suara yang indah dan merdu. Begitu mudahnya wanita memperdengarkan suaranya yang bak buluh perindu, tanpa ada rasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Padahal Dia telah memperingatkan:

“Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma‘ruf.” (Al Ahzab: 32)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga telah bersabda : “Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumah maka syaitan menghias-hiasinya (membuat indah dalam pandangan laki-laki sehingga ia terfitnah)”. (HR. At Tirmidzi, dishahihkan dengan syarat Muslim oleh Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi`i dalam Ash Shahihul Musnad, 2/36).
Sebagai muslimah harus menjaga suara saat berbicara dalam batas kewajaran bukan sengaja dibikin mendesah-desah, mendayu-dayu, merayu, dan semisalnya. Wallahu a’lam

4. Mencukur alis mata
Abdullah bin Mas'ud RadhiyAllohu 'anhu, dia berkata :

"Alloh Subhanahu wa Ta’ala melaknat wanita yang mencukur alisnya dan wanita yang minta dicukurkan alisnya, wanita yang minta direnggangkan giginya untuk mempercantik diri, yang mereka semua merubah ciptaan Alloh".

Mencukur alis atau menipiskannya, baik dilakukan oleh wanita yang belum menikah atau sudah menikah, dengan alasan mempercantik diri untuk suami atau lainnya tetap diharamkan, sekalipun disetujui oleh suaminya. Karena yang demikian termasuk merubah penciptaan Allah yang telah menciptakannya dalam bentuk yang sebaik- baiknya. Dan telah datang ancaman yang keras serta laknat bagi pelakunya. Ini menunjukkan bahwa perbuatan tersebut adalah haram.

5. Memakai Wangi-wangian
Dari Abu Musa Al-Asyari bahwasannya ia berkata: Rasulullah shalallohu 'alahi wa sallam bersabda:

“Siapapun wanita yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (Al-Hakim II/396 dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah bahwasannya Nabi bersabda shalallohu 'alahi wa sallam:

“Jika salah seorang diantara kalian (kaum wanita) keluar menuju masjid, maka jangan sekali-kali mendekatinya dengan (memakai) wewangian.” (Muslim dan Abu Awanah).

Dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah: Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian tercium olehnya. Maka Abu Hurairah berkata :

Wahai hamba Allah ! Apakah kamu hendak ke masjid ? Ia menjawab : Ya. Abu Hurairah kemudian berkata : Pulanglah saja, lalu mandilah ! karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda : “Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangian menghembus maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi.” (Al-Baihaqi III/133).

Alasan pelarangannya sudah jelas, yaitu bahwa hal itu akan membangkitkan nafsu birahi. Ibnu Daqiq Al-Id berkata :

“Hadits tersebut menunjukkan haramnya memakai wewangian bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, karena hal itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum laki-laki” (Al-Munawi : Fidhul Qadhir).

Syaikh Albani mengatakan: Jika hal itu saja diharamkan bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, lalu apa hukumnya bagi yang hendak menuju pasar, atau tempat keramaian lainnya ? Tidak diragukan lagi bahwa hal itu jauh lebih haram dan lebih besar dosanya. Berkata Al-Haitsami dalam AZ-Zawajir II/37

“Bahwa keluarnya seorang wanita dari rumahnya dengan memakai wewangian dan berhias adalah termasuk perbuatan dosa besar meskipun suaminya mengizinkan”.
Read More...