Senin, 19 September 2011

Bangun Fajar Dengan Angin Pagi

Allah SWT berfirman,
“…dan (laksanakan pula salat) subuh. Sungguh, salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS Al Isra 78)

Al Qur’an menganjurkan kepada setiap muslim untuk tidur lebih awal dan bangun sejak fajar.

Di dalam sebuah hadis sahih Rasulullah SAW bersabda,
“Umatku ini diberkati ketika bangun pagi-pagi.” (HR ath Thabrani dalam al-Ausat)
Di dalam riwayat lain beliau bersabda,
“Dua rakaat subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim)

Sebagai bentuk realisasi anjuran Al Qur’an dan sunah tersebut, Rasulullah SAW tidak menyukai orang yang tidur sebelum isya dan berbincang-bincang setelahnya.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum isya dan berbincang-bincang setelahnya.”

Dalam hadis tersebut, ada perintah Rasulullah SAW untuk tidak mengadakan kunjungan selepas isya, kecuali terpaksa. Begitu juga halnya dengan berjaga di waktu malam, kecuali mengobrol dengan keluarga, memuliakan tamu, atau mencari ilmu. Wallahu a’alam

Adapun manfaat dari sisi kesehatan yang dapat diperoleh seseorang jika membiasakan diri bangun pagi adalah sebagai berikut:
1. Kadar gas ozon (O3) dalam udara pagi mencapai titik yang paling tinggi. Kada ini akan berkurang secara bernagsur hingga hilang sama sekali begitu matahari terbit. Gas ini sangat bermanfaat bagi organ-organ saraf karena dapat mengaktifkan kerja otak dan oto tubuh.

2. Warna merah pada sinar fajar dapat memengaruhi urat-urat saraf, yakni membangkitkan kesadaran dan gerak saraf. Fajar mengandung sinar ultraviolet yang cukup tinggi sehingga kulit membutuhkan asupan vitamin D yang tinggi pula

3. Bangun pagi berarti memutuskan waktu tidur yang lama. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang tidur dalam waktu yang lama dan posisi sama mudah terserang penyakit jantung.

Diam dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan terajdinya pengedapan lemak pada dinding arteri koroner. Mungkin inilah salah satu hikmah yang dapat dipetik oleh orang-orang beriman yang bangun tengah malam untuk melaksanakan sholat. Seraya mendekatkan diri kepada Allah SWT, mereka terhindar dari penyakit pembuluh darah.

Allah SWT berfirman,
“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS Al Furqon 64)

Dalam memotivasi kaum muslimin untuk bangun malam dan mengerjakan sholat Tahajud, Allah SWT berfirman,
“Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan.” (QS Al Muzzammil 6)

Sementara itu, hal yang dapat membuat seseorang merasa bersemangat untuk bangun malam dan melaksanakan sholat-sholat sunah adalah bangun setelah tidur.

4. Secara ilmiah, kadar hormon kortison dalam darah mencapai tingkat yang paling tinggi di waktu pagi, yakni 7-22 mikrogram/100 mil plasma. Hormon kortison ini menyuplai energi bagi tubuh.

Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Setan akan membuat tiga simpul tali pada tengkuk salah seorang di antara kalian saat sedang tidur di mana setiap simpul tali akan membuat ia tidur dalam waktu yang lama. Karena itu, tidurlah. Apabila ia terbangun lalu berzikir kepada Allah, satu simpul akan terlepas. Apabila ia berwudhu , satu simpul lagi akan terlepas dan apabila ia mengerjakan sholat, simpul terakhir akan terlepas sehingga ia akan semangat dan berada dalam kondisi jiwa yang baik. Jika tidak, jiwanya akan menjadi buruk dan bermalas-malasan.”
Read More...

Kamis, 01 September 2011

ADAB MAKAN DAN MINUM

1. Makan dan minum diniatkan untuk bertaqwa dan taat kepada Allah
Berdasarkan hadits riwayat Abdullah bin Umar bin Al-Khattab RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap perbuatan dilandaskan pada niat, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkan”. (HR. Bukhari)

2. Dilarang makan dan minum pada bejana emas dan perak
Dari Hudzaifah radhiallahu anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian memakai kain sutra dan yang bergaris sutra dan jangan pula kalian minum pada bejana emas dan perak serta makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak sebab dia (semua disebutkan di atas) adalah bagi mereka di dunia dan bagi kalian di akhirat”. (HR. Bukhari no: 5426, Muslim no: 2067)

3. Berusaha mencari makanan yang halal
Berdasarkan firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari yang baik pada apa-apa yang telah kami berikan rizki kepadamu”. (QS Al Baqarah :172)

4. Membagi perutmu menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika dia harus mengerjakannya maka hendaklah dia membagi sepertiga untuk mkanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya”. (HR. Bukhari)

5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Berdasarkan sabda Nabi:
“Barangsiapa yang tidur sementara tangannya dipenuhi bau daging dan dia belum mencucinya lalu ditimpa oleh sesuatu maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri”. (HR.Ahmad)

6. Pada permulaan makan dia mengucapkan Bismillah dan jika lupa mengucapkannya, maka membaca: Bismillahi awwalahu wa akhiroh.

7. Setelah selesai makan maka dia mengucapkan Alhamdulillah

8. Mendahulukan makan dari shalat pada saat makanan sudah dihidangkan
Berdasarkan sabda Nabi:
“Apabila makan malam sudah dihidangkan maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa sampai dia selesai makan malam”. (HR. Bukhari no: 674, Muslim no: 559).

9. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang menggunakan tangan kiri
Berdasarkan sabda Nabi:
“Janganlah makan dengan tangan kiri sebab setan makan dengan tangan kiri”. (HR. Muslim no: 2019)

10. Dianjurkan memakan makanan setelah hilang panasnya
Berdasarkan sabda Nabi:
"Suatu makanan tidak dimakan kecuali setelah asap panasnya menghilang”. (diriwayatkan oleh Al-Baihaqi)

11. Dilarang mencela dan menghina makanan
Sebagimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sedikitpun, apabila beliau menyukainya maka beliau memakannya dan jika tidak menginginkannya maka beliau meninggalkannya (HR. Bukahri no: 5409).

12. Seseorang yang makan seyogyanya mengetahui jenis makanan yang dimakan
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi Muhammad SAW tidak memakan suatu makanan sampai beliau sendiri mengetahui jenis Apakah yang dimakan tersebut” (HR. Muslim)

13. Dilarang makan dan minum sambil berdiri
Dari Anas dan Qatadah radhiallahu dari Rasulullah SAW , ia mengatkan bahwa beliau melarang seseorang untuk minum sambil berdiri. Qatadah berkata, “Mereka kemudian bertanya, Kalau Makan? Beliau menjawab, “ Itu lebih buruk dan lebih jelek”. (HR. Muslim dan at
Tarmizi)

Mukjizat Pelarangan Dari Sisi Kedokteran
Menurut dr. Abdurrazzq al kilani, minum dan makan dalam keadaan duduk lebih tepat, lebih sehat, lebih tenang, dan lebih menyegarkan. Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh seseorang nantinya akan mengalir melalui mukosa gastrik secara halus dan perlahan-lahan.
Miunum dalam keadaan berdiri akan mengakibatkan jatuhnya cairan minuman tersebut secara tajam dan keras ke dasar lambung sehingga menimbulkan benturan keras.
Makan dan minum dalam keadan berdiri yang dilakukan secara berulang-ulang akan mengakibatkan lambung melemah sehingga seiring berjalannya waktu kekuatan lambung akan menurun disertai kesulitan pencernaan
Read More...