Selasa, 25 Mei 2010

Beberapa Aib Kita

1. Kita khawatir terhadap mudharat dari orang yang tidak memilikinya serta berharap suatu manfaat dari orang yang tidak punya kemampuan untuk itu.

2. Kita tidak mengakrabi kebenaran dan ketaatan bahkan terbiasa dengan kebathilan dan kemaksiatan.

3. Lalai, menunda-nunda pekerjaan, mendekatkan angan-angan dan menjauhkan akal.

4. Kita selalu sibuk dengan aib orang lain. Tidak melihat aib sendiri.

5. Kita sibuk memperbaiki yang zahir agar orang lain senang dan melupakan yang bathin yang dengannya Allah tidak ridha padamu.


6. Kita sudah tidak merasakan lezatnya ketaatan bahkan merasa senang dengan kemaksiatan.

7. Kita bangga dengan kemegahan dunia lalu meremehkan wanita muslimah yang lain.

8. Membuang-buang waktu dengan banyak bicara karena ketidaksadaranmu bahwa tidak ada satu kata yang keluar dari mulutmu melainkan Allah mencatatnya.

9. Sedikitnya keyakinanmu bahwa dunia bukanlah kediaman abadi dan akhirat tempat yang kekal.

10. Kita merasa baik jika melakukan sesuatu perbuatan dan jika orang lain melakukannya kita menganggapnya jelek.

11. Banyak dosa, aib, sedikit istighfar dan sedikit bertaubat.

12. Kita memandang remeh pendapat orang lain dan bangga dengan pendapat sendiri.

13. Berlarut-larut dalam dosa dan hanya mengharap-harap rahmat dan maghfirah.

14. Kita selalu melihat diri anda baik dan selain anda jelek.

15. Kurang bersandar kepada Allah tatkala terjadi bala’.

16. Cepat merasa lesu tatkala memulai ketaatan.

17. Karena sedikitnya ilmu, anda tidak mengetahui bahwa taufiq yang anda peroleh itu semata-mata dari Allah SWT.

18. Senang tampil, walaupun merasa ikhlas.

19. Mencari kesenangan orang walaupun maksiat kepada Allah SWT.

20. Angkuh, bermegah-megah dengan kehidupan dunia, melupakan akhirat dan sedikit melakukan kebaikan untuknya.

21. Kita melakukan permusuhan dengan landasan hawa nafsu bukan atas dasar kebencian karena Allah.

22. Tidak megamal ilmu yang Kita miliki, dan merasa bangga dengan ilmu tersebut.

23. Kita senang mengetahui rahasia orang lain kemudian menyebarkan rahasia tersebut.

24. Tertipu dengan pujian dusta dan benci dengan celaan yang benar.

25. Kita mengetahui kekurangan dan kebodohan diri sendiri, tetapi tidak segera memperbaikinya.

Tidak ada komentar: